Sebanyak 20 unit becak motor (Betor) diserahkan Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, Muzli M Nur kepada puluhan penggiat Bank Sampah di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat.
Becak motor tersebut diserahkan politisi senior itu melalui pokok pikirannya (Pokir) di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Bantuan tersebut diserahkan di Lubuk Sikaping.
20 kelompok penggiat bank sampah di Pasaman dan Pasaman Barat yang menjadi sasaran penerima bantuan tersebut tampak tersenyum bahagia saat menerima bantuan Betor tersebut.
“Terima kasih banyak pak Muzli dan juga Dinas Lingkungan Hidup Sumbar. Kami sangat-sangat terbantu,” kata Yunefrizal, ketua kelompok bank sampah Hulu Tingkarang di Kecamatan Rao, Selasa (26/9).
Diakui Muzli, sengaja pokok pikirannya diarahkan pada penggiat bang sampah yang ada di Pasaman dan Pasaman Barat. Pasalnya, fenomena permasalahan penanggulangan sampah bukan lagi masalah suatu daerah. Tapi sudah masalah yang mendunia. Diharapkan, dengan dibantunya para penggiat atau kelompok bank sampah ini, bisa mengurangi permasalahan pengolahan sampah setidaknya di tingkat lingkungan sendiri.
“Kalau sudut pandang kita sempit, sampah ini memang masalah. Kalau kita mau bekerja dan kreatif, sampah ini bisa menghasilkan uang,” kata Muzli, yang memastikan dirinya bakal kembali maju untuk Bacaleg anggota DPRD Provinsi.
Dicontohkan Muzli, sampah organik misalnya. Bila diolah menjadi kompos, itu sangan bernilai jual tinggi. Bisa menjadi pupuk alternatif bagi petani, apalagi saat seperti sekarang, pupuk subsidi sangat susah didapat dan stocknya terbatas. Beralih ke sampah non organik, seperti botol plastik, periuk tabuk, kuali sompeng dan lainnya. Juga punya nilai jual.
“Pergi lah ke penampungan barang bekas kalau tidak percaya, periuk tabuk dan botol-botol plastik ini dibeli orang itu. Harganya, lumayan juga. Tanya lah sama bank sampah UD Zainal yang bergerak di bidang itu,” kata Muzli menerangkan dan meyakinkan warga pada bank sampah UD Zainal, salah satu kelompok bank sampah di Lubuk Sikaping yang ikut menerima bantuan.
Muzli menegaskan, Pokir yang ia realisasikan lewat dinas tersebut tidak sampai menerima begitu saja. Kedepannya, bakal dilakukan evaluasi.
“Sejauh mana perkembangan bank sampah ini dan kapan perlu dibantu alat-alat penunjang lainnya, seperti pencacah botol plastik dan pencacah sampah organik,” tutup nya.