KETUA DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Supardi mendorong pelaku UMKM, khususnya di VII Koto Talago, Kecamatan Guguak, Kabupaten Limapuluh Kota, untuk memanfaatkan pasar digital agar dapat menjangkau market yang lebih luas.
Hal itu disampaikan Supardi saat mensosialisasikan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 tahun 2023 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif, pada Kamis (8/12), di kantor wali nagari daerah tersebut.
Dalam acara sosialisasi Perda tersebut, Supardi menekankan pentingnya meningkatkan kemasan produk UMKM dan memasarkannya secara digital.
Menurut Supardi, masyarakat VII Koto Talago dikenal dengan produk UMKM di bidang kuliner seperti ganepo, rendang telur, dan sanjai, yang memiliki nilai jual tinggi. Namun, ia menyoroti bahwa kemasan produk tersebut perlu ditingkatkan, dan pemasarannya masih bersifat konvensional.
Dalam penjelasannya, Supardi mengatakan bahwa Ekonomi Kreatif (Ekraf) melibatkan proses ekonomi yang memerlukan gagasan, ide, dan kemampuan intelektual untuk membangunnya.
Ia berharap VII Koto Talago dapat menjadi daerah kreatif yang fokus pada menghasilkan produk UMKM berkualitas.
Dalam Perda Ekraf, produk-produk seperti pengembangan aplikasi, arsitektur, kerajinan, kuliner, hingga fashion masuk dalam lingkup Ekraf.
Pemerintah daerah juga memiliki tanggung jawab dalam menyediakan sarana prasarana dan meningkatkan kapasitas pelaku Ekraf.
Supardi juga menyampaikan bahwa banyak Perda yang dilahirkan oleh pemerintah daerah, namun banyak masyarakat yang tidak mengetahuinya. Oleh karena itu, efektivitas program ini diharapkan dapat meningkat melalui sosialisasi yang baik.
Di tempat yang sama Ketua Komisi Informasi (KI) Sumbar, Noval Wiska, juga menyoroti masalah pemasaran produk UMKM sebagai hal yang krusial.
Ia menekankan perlunya dukungan pemerintah agar pemasaran produk UMKM dapat bersaing dengan produk luar.
Program ini diharapkan dapat mendukung pelaku UMKM untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan produk mereka serta memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah.
“Ketika pemasarannya jelas dan terarah, produk yang dihasilkan oleh industri rumahan tidak akan tersia-sia,” katanya. (*