Di era teknologi modern, tantangan memperkenalkan dan mendorong generasi muda untuk memahami serta menerapkan nilai-nilai adat dan budaya semakin kompleks. Ketua DPRD Sumbar Supardi, menyampaikan hal itu saat menjadi pembicara dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Pemangku Kebudayaan Kota Payakumbuh di Hotel Tripletree, Bukittinggi, baru-baru ini.
Bimtek dengan tema ‘Implementasi Peradilan Adat, Mengaktifkan Kembali Hakim dan Polisi Adat’ itu berlangsung selama tiga hari, 3-5 Desember. Peserta Bimtek melibatkan perwakilan kerapatan adat nagari (KAN), ninik mamak, bundo kanduang, pemangku adat, dan parik paga nagari se-Kota Payakumbuh.
Supardi mendorong para peserta untuk mengintensifkan upaya menanamkan nilai-nilai adat dan budaya di tengah masyarakat, khususnya pada generasi muda yang merupakan penerus bangsa dan daerah.
“Generasi muda adalah tonggak kita ke depan, yang akan mewarisi dan mempertahankan warisan adat, serta mendorong kemajuan daerah ini,” ujarnya.
Meskipun mengakui kesulitan dalam menanamkan nilai-nilai adat di era teknologi, Supardi menegaskan,. hal tersebut penting untuk dilakukan. Monitoring perilaku generasi muda juga menjadi tugas yang semakin sulit karena kemampuan teknologi mereka yang lebih unggul.
Supardi juga mencatat bahwa ada kecenderungan generasi muda mengabaikan atau tidak memahami nilai-nilai adat dan budaya, fenomena yang tersebar di hampir 18 kabupaten/kota.
“Saatnya kita bersama-sama mengatasi masalah ini, seiring dengan perubahan zaman, nilai-nilai adat dan budaya tetap relevan untuk membimbing masyarakat melewati berbagai permasalahan,” tegasnya.
Dalam konteks kesehatan, Supardi memberikan contoh dampak positif dari penerapan nilai-nilai adat dan budaya Minangkabau terkait ketahanan pangan keluarga dan suku, yang dapat menghindarkan permasalahan stunting.
“Walaupun angka stunting di Payakumbuh cukup tinggi, kita bisa bersama-sama menyelesaikan masalah ini dengan mengadopsi nilai-nilai yang sudah ada,” katanya.
Supardi menekankan, adat dan budaya bukanlah sesuatu yang kuno dan tidak relevan dengan masa depan. Sebaliknya, dengan mempertahankan dan mengaplikasikan nilai-nilai tersebut, daerah dapat mencapai kemajuan yang lebih baik. “Justru dengan nilai adat dan budaya yang sudah ada ini, kita bisa menjadi daerah yang maju,” pungkasnya.