PADANG, Peringatan Hari Bela Negara (HBN) merupakan momentum untuk menggelorakan kembali semangat patriotisme dan rasa cinta tanah air. Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua DPRD Sumbar Suwirpen Suib saat menghadiri upacara HBN di lapangan kantor Gubernur Sumbar, Selasa (19/12).
Dia mengatakan, peringatan HBN tidak hanya terkait aspek militer tetapi memiliki makna yang luas. Setiap tindakan apapun atas dasar cinta kepada bangsa dan Pancasila, maka hal itu merupakan wujud konkrit dari bela negara. Semangat Bela Negara bukan hanya tanggung jawab aparat pertahanan, tetapi juga kewajiban dari seluruh warga negara. Oleh sebab itu, diperlukan partisipasi aktif dari semua elemen masyarakat. Tak terkecuali warga Kabupaten Trenggalek.
“Tugas kita bersama dalam menjaga kesatuan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dimulai dari diri sendiri.” Imbuhnya.
Pihaknya menambahkan bahwa tantangan ke depan semakin kompleks. Bukan hanya menghadapi ancaman fisik, tetapi juga ancaman yang tak kasat mata seperti pandemi, konflik global, revolusi teknologi, hingga krisis iklim yang tentunya bisa berdampak pada ketahanan negara.
“Dengan peringatan hari bela negara ini, kita semua berharap jiwa nasionalisme kita semakin bertambah. Bangga sebagai orang Indonesia dan tentunya didukung dengan sikap patriotik, salah satunya dengan senantiasa menjaga soliditas, persatuan dan kerukunan. Jangan mudah dipecah belah.” Pungkasnya.
Sementara itu Wakil Menteri Pertahanan RI, M. Herindra, bertindak selaku Inspektur mewakili Menhan RI, dalam Upacara Peringatan HBN ke-75 dalam amanat yang dibacakan Herindra, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya aksi bela negara sebagai wujud kecintaan pada Tanah Air.
“Hari Bela Negara adalah momentum bagi kita untuk menegaskan komitmen bersama dalam mengobarkan semangat membela negara. Sekecil apa pun aksi nyata bela negara yang kita lakukan, tetapi karena dilandasi oleh kecintaan terhadap Tanah Air, maka tentu akan berdampak besar pada kejayaan bangsa dan negara yang kita cintai ini,” kata Herindra saat upacara yang mengusung tema Kobarkan Bela Negara untuk Indonesia Maju tersebut.
Terlebih, sambung Herindra, bela negara sangat diperlukan demi mewujudkan visi Indonesia Emas Tahun 2045 yang penuh tantangan, yang tentu harus disikapi secara adaptif dan responsif sesuai eskalasi ancaman dengan perspektif nonmiliter, melalui peningkatan kesadaran dan pelibatan aktif setiap elemen bangsa sebagai unsur pendukung pertahanan negara