PADANG- 12 Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia yang telah diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) akan ditampilkan pada Festival WBTB (Intangibel Cultural Haritage Festival) pada 12-17 Oktober 2023 di Kota Payakumbuh.
Tidak hanya menampilkan 12 WBTB Indonesia yang diakui UNESCO, festival tersebut juga memepertujukan 96 WBTB dari Sumatera Barat (Sumbar) yang telah diakui secara nasional.
Untuk diketahui festival berskala international itu diinisiasi oleh Ketua DPRD Sumbar Supardi melalui Dinas Kebudayaan Sumbar.
Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Saifullah pada Jumpa Pers, Senin (4/9) di Ruang khusus I DPRD Sumbar mengatakan, ada 12 WBTB Indonesia yang akan ditampilkan pada event itu, diantaranya tari saman, pencak silat hingga angklung.
Untuk sekarang Sumbar telah memiliki 96 WBTB yang diakui secara nasional, bahkan ada 21 lagi yang akan diajukan.
“DPRD dan Pemprov Sumbar berkomitmen untuk mengaktivasi warisan budaya yang telah diakui dari Sumbar, “Jika tidak” maka pengakuan itu bisa dicabut. Festival ini merupakan salah satu bentuk upaya pelestarian,” katanya.
Dia berharap festival WBTB bisa meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap warisan budaya yang ada. Tidak hanya itu, masyarakat juga bisa belajar tentang budaya negara lain yang akan ambil bagian pada event itu.
“Ada pun WBTB dunia dari negara lain yang akan ditampilkan diantaranya, arnis dari Filipina, qauwali dari India, wushu China, tahtib Mesir,” katanya.
Direktur Festival, Metron S mengatakan, sejumlah negara sudah mengkonfirmasi kehadirannya seperti India, Filipina, Malaysia, dan Singapura.
“Sejumlah negara lain seperti Mesir, Cina, dan lainnya sedang kami konfirmasi,” kata Metron.
Menurut Metron, persiapan festival sudah berjalan dan tinggal tahap finalisasi.
“Selain warisan tak benda dunia, kami juga menghadirkan warisan budaya nasional dan lokal juga. Nanti juga dilengkapi dengan wisata kuliner dan lainnya,” jelas Metron.
Ketua DPRD Sumbar Supardi mengatakan, kegiatan festival yang akan digelar tersebut merupakan bagian untuk terus mengenalkan atau memasyarakatkan warisan budaya tak benda yang ada di Sumbar.
“Ini upaya kita untuk mengenalkan dan memasyarakatkan warisan budaya tak benda kita terkhusus kepada generasi muda, sehingga seluruh generasi muda tetap mengetahui warisan budaya yang ada,” ujar Supardi.
Supardi menambahkan, selain untuk melestarikan, kegiatan yang akan digelar ini juga untuk menjadikan warisan budaya tak benda menjadi objek destinasi wisata unggulan di Sumatera Barat.
“Kalau objek wisata, setiap daerah mungkin punya tempat wisata unggulan yang indah dan eksotis. Tapi kalau budaya berbeda disetiap daerah, makanya kita tonjolkan budaya kita untuk menarik wisatawan lokal maupun mancanegara,” kata Supardi.
Supardi berharap kegiatan yang digelar ini dapat terus menambah kebanggaan masyarakat Indonesia khususnya Ranahminang terhadap warisan budaya tak benda.