LIMAPULUHKOTA, – Ketua DPRD Sumbar Supardi meresmikan rumah Tahfidz Riyadhul Quran Surau Godang Baruah Anduring, di Nagari VII Koto Talago, Kecamatan Guguak, Kabupaten Limapuluh Kota, baru-baru ini. Dengan kehadiran rumah tahfidz Riyadhul Quran itu, maka Nagari VII Koto Talago telah memiliki sembilan rumah tahfidz.
“Nagari VII Koto Talago ini merupakan pusat pendidikan agama, ada pesantren tertua di Sumbar hingga menjamurnya rumah tahfidz. Tenaga pendidiknya berasal dari kader-kader pesantren,” kata Supardi.
Ia mengungkapkan, rumah tahfidz merupakan jenjang awal untuk mencapai pendidikan yang lebih tinggi, khususnya di bidang agama. Setiap tahun ratusan calon mahasiswa dari Sumbar dikirim ke Timur Tengah.
“Sebagai nagari yang memiliki SDM dan sarana belajar lengkap untuk belajar agama, Nagari VII Koto Talago mampu bersaing dengan daerah lain dan berpotensi besar untuk mencetak generasi andal di masa depan,” katanya.
Terkait rumah tahfidz, lanjut Supardi, jangan sampai tutup setelah dibuka. Rumah tahfidz jangan hanya mampu mencetak penghafal Al-Qur’an saja, namun harus memberikan kontribusi untuk pembangunan SDM dan penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-quran.
“Banyak sekarang para hafiz yang tidak berperilaku selayaknya, jangan sampai itu terjadi pada generasi penerus di Nagari VII Koto Talago,” ujarnya.
Suaprdi juga menyinggung fenomena penyimpangan seperti LGBT. Meski di Payakumbuh dan Limapuluh Kota tidak signifikan, namun tetap harus diwaspadai.
“LGBT ini tidak bisa ditebak karena yang berasal dari keluarga baik-baik bisa mengidap penyakit itu. Merebaknya pun gampang, jika sekarang satu, besok bisa dua bahkan sepuluh orang,” katanya.
Suaprdi menegaskan, LGBT bertentangan dengan norma-norma dan nilai-nilai, baik itu agama, budaya maupun nilai-nilai Pancasila sebagai dasar falsafah hidup bangsa.